Pendahuluan
Stanozol adalah salah satu steroid anabolik yang sering disalahgunakan dalam dunia olahraga untuk meningkatkan performa fisik. Deteksi stanozol dalam urin menjadi tantangan penting dalam pengawasan anti-doping. Metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah teknik yang banyak digunakan untuk analisis obat doping karena sensitivitas dan spesifisitasnya. Artikel ini membahas pemilihan komposisi fase gerak untuk deteksi stanozol dalam urin menggunakan HPLC, serta implikasinya dalam bidang farmasi.
Metode Penelitian
- Sampel
Sampel urin dikumpulkan dari subjek penelitian yang diketahui tidak mengonsumsi steroid anabolik sebagai kontrol. Sampel positif menggunakan urin yang mengandung stanozol pada konsentrasi tertentu. - Preparasi Sampel
- Urin diproses menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut organik seperti etil asetat.
- Sampel kemudian dikeringkan menggunakan nitrogen dan diresuspensi dengan fase awal analisis.
- Instrumentasi HPLC
- Kolom: Kolom C18 (5 µm, 250 x 4,6 mm).
- Detektor: UV-Vis pada panjang gelombang 230 nm.
- Fase Gerak: Campuran metanol dan air dengan variasi rasio (60:40, 70:30, 80:20), dengan penambahan asam format (0,1%) untuk meningkatkan resolusi.
- Parameter Validasi
Validasi meliputi linearitas, sensitivitas, limit deteksi (LOD), dan limit kuantifikasi (LOQ).
Hasil Penelitian Farmasi
- Komposisi Fase Gerak Optimal
Rasio metanol:air 70:30 dengan penambahan 0,1% asam format menghasilkan resolusi terbaik untuk puncak stanozol dengan waktu retensi 5,2 menit. - Parameter Validasi
- Linearitas: r2=0,999r^2 = 0,999r2=0,999 dalam rentang konsentrasi 0,5–10 µg/mL.
- LOD: 0,1 µg/mL.
- LOQ: 0,5 µg/mL.
- Akurasi dan Presisi
Akurasi berkisar antara 98–102%, dengan presisi intraday dan interday masing-masing di bawah 2%.
Diskusi
Pemilihan fase gerak yang sesuai sangat penting untuk analisis stanozol dalam urin menggunakan HPLC. Penambahan asam format pada fase gerak meningkatkan ionisasi stanozol, menghasilkan puncak yang lebih tajam dan waktu retensi yang terdefinisi dengan baik. Metode ini memiliki sensitivitas yang memadai untuk mendeteksi kadar stanozol pada level farmakologis dan subfarmakologis, sehingga relevan untuk aplikasi anti-doping.
Implikasi Farmasi
- Pengembangan Metode Deteksi
Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi penyalahgunaan stanozol secara cepat dan akurat, mendukung pengawasan anti-doping dalam olahraga. - Keamanan Pasien
Implementasi metode ini juga relevan dalam memastikan pasien yang menggunakan steroid secara medis tidak melampaui dosis yang aman.
Interaksi Obat
Stanozol diketahui dapat berinteraksi dengan antikoagulan, menyebabkan peningkatan efek antikoagulasi. Hal ini perlu diperhatikan dalam pengawasan terapi pasien yang menerima kombinasi obat-obatan.
Pengaruh Kesehatan
Penggunaan stanozol tanpa indikasi medis dapat menyebabkan efek samping serius, seperti hepatotoksisitas, gangguan hormonal, dan risiko kardiovaskular. Deteksi dini penyalahgunaan penting untuk mencegah dampak kesehatan yang merugikan.
Kesimpulan
Pemilihan fase gerak berupa metanol:air (70:30) dengan penambahan 0,1% asam format terbukti optimal untuk analisis stanozol dalam urin menggunakan metode HPLC. Metode ini valid, sensitif, dan dapat diandalkan untuk pengawasan anti-doping serta aplikasi farmasi lainnya. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menguji metode ini pada populasi yang lebih luas dengan konsentrasi stanozol yang lebih bervariasi.