Pendahuluan
Penggunaan bahan pengawet dalam produk pangan seperti manisan mangga bertujuan untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga kualitas produk. Namun, penggunaan pengawet berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk mengidentifikasi jenis dan kadar pengawet yang terkandung dalam manisan mangga yang beredar di pasar swalayan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif-analitik dengan pendekatan laboratorium untuk menganalisis kandungan pengawet dalam manisan mangga. Prosedur penelitian meliputi:
- Sampel: Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari berbagai merek manisan mangga dalam stoples yang tersedia di pasar swalayan Kotamadya Surabaya.
- Uji Kualitatif: Pengujian jenis pengawet dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mendeteksi keberadaan asam benzoat, asam sorbat, dan metil paraben.
- Uji Kuantitatif: Penetapan kadar pengawet dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis berdasarkan panjang gelombang karakteristik masing-masing senyawa.
- Standar Pengujian: Hasil analisis dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh BPOM dan Codex Alimentarius.
Hasil Penelitian Farmasi
- Hasil Kualitatif: Dari 10 sampel manisan mangga yang diuji, ditemukan adanya kandungan asam benzoat pada 8 sampel, asam sorbat pada 5 sampel, dan metil paraben pada 2 sampel.
- Hasil Kuantitatif: Konsentrasi pengawet dalam beberapa sampel melebihi batas maksimum yang diizinkan, yaitu 600 mg/kg untuk asam benzoat dan 200 mg/kg untuk asam sorbat.
- Distribusi Pengawet: Sebagian besar manisan mangga mengandung kombinasi dua atau lebih pengawet, yang dapat meningkatkan risiko efek samping bagi konsumen.
Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pengawet dalam manisan mangga perlu diawasi lebih ketat. Kombinasi pengawet yang melebihi batas aman dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi saluran pencernaan, reaksi alergi, hingga potensi karsinogenik pada paparan jangka panjang.
Dari sisi farmasi, pengujian ini memberikan data penting untuk memastikan bahwa produk makanan memenuhi standar keamanan dan tidak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
Implikasi Farmasi
- Regulasi: Data ini mendorong penguatan regulasi dalam pengawasan pangan olahan di pasar swalayan.
- Edukasi Konsumen: Pentingnya edukasi kepada konsumen tentang bahaya konsumsi berlebihan makanan olahan dengan kandungan pengawet.
- Inovasi: Mengembangkan formulasi manisan mangga dengan pengawet alami yang lebih aman.
Interaksi Obat
Kehadiran bahan pengawet seperti asam benzoat dapat berinteraksi dengan obat tertentu, seperti meningkatkan risiko metabolisme obat dalam tubuh melalui jalur enzim CYP450. Hal ini perlu diperhatikan terutama pada individu yang sedang menjalani terapi farmakologis jangka panjang.
Pengaruh Kesehatan
Konsumsi pengawet dalam dosis tinggi berpotensi menimbulkan efek samping, antara lain:
- Akut: Mual, muntah, dan iritasi gastrointestinal.
- Kronis: Risiko gangguan metabolisme hati dan ginjal akibat paparan berulang.
- Reaksi Alergi: Terutama pada individu yang sensitif terhadap bahan tertentu.
Kesimpulan
Analisis kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa beberapa manisan mangga yang beredar di pasar swalayan Kotamadya Surabaya mengandung pengawet dalam kadar yang melebihi batas aman. Hal ini memerlukan perhatian dari pihak berwenang untuk melakukan pengawasan lebih ketat, serta edukasi kepada konsumen tentang dampak kesehatan akibat pengawet yang berlebihan. Implikasi farmasi dari penelitian ini adalah mendorong inovasi penggunaan pengawet alami dalam produk pangan.